Menyikapi Pembelajaran Bahasa Inggris pada Anak Usia SD
Dengan
sekian banyak kendala yang ditemui ketika melaksanakan pembelajaran
Bahasa Inggris, khususnya ketika mengajarkan materi Grammar pada anak
usia SD, bukan berarti kegiatan pembelajaran harus dihentikan. Karena,
bagaimanapun juga kemampuan ber Bahasa Inggris yang baik dan benar
merupakan pengetahuan yang sangat significant bagi perkembangan anak.
Baik dalam jenjang pendidikannya, maupun sebagai bekal berkompetensi
dalam dunia kerja kelak.
Karenanya,
kiat-kiat mengemas agar pelaksanaan pembelajaran Bahasa Inggris,
khususnya dalam menyampaikan materi tentang Grammar, dapat terlaksana
dengan menyenangkan, perlu mendapat perhatian, penelitian yang
berkelanjutan dan dukungan dari seluruh pihak.
Pendidikan merupakan suatu sistem.
Artinya, pendidikan tidak dapat berdiri sendiri. Pendidikan berhubungan
dengan berbagai sektor. Diantaranya Guru sebagai tenaga pendidik,
Kepala Sekolah sebagai penentu kebijakan yang ingin diterapkan di
Sekolahnya, Dinas Pendidikan, Kurikulum sebagai acuan dalam menetapkan
tujuan pembelajaran yang ingin dicapai, termasuk pula di dalamnya, media
yang digunakan untuk mendukung terjadinya proses pembelajaran tersebut,
gaya mengajar dan metode pembelajaran yang digunakan oleh Guru. Dan
itulah salah satu sebabnya pula, kenapa seorang Guru sebaiknya selalu
meng update pengetahuannya, bukan sekedar sebagai sarana penumpukan
ijasah untuk bekal sertifikasi pengajuan tunjangan, tetapi agar dapat
mempersembahkan yang terbaik bagi perkembangan pendidikan anak-anak
bangsa.
Penggunaan
metode pembelajaran yang menyenangkan tidak harus diimplementasikan
hanya pada sekolah-sekolah percontohan, sekolah bertaraf Internasional
dengan tingkat ekonomi orang tua siswa menengah ke atas. Tetapi juga
dapat dicoba oleh seorang guru yang mengajar di sekolah umum. Bukankah
pada dasarnya seluruh anak adalah sama? Bagaimanapun status ekonomi
orang tuanya, setiap anak pada dasarnya ingin cerdas, setiap anak ingin
memperoleh pendidikan yang baik, yang berkualitas namun menyenangkan,
sebagai bekal dalam perjuangan hidupnya.
Ada
banyak metode pembelajaran yang dapat digunakan untuk menyampaikan
pembelajaran Bahasa Inggris khususnya ketika membahas tentang Grammar
untuk anak-anak usia Sekolah Dasar. Anak kelas 5 SD umumnya berusia
antara 9-12 tahun. Dunia anak-anak pada usia ini masih menyenangi
bermain. Karenanya, pembelajaran yang dilaksanakan akan lebih memberikan
nilai tambah bagi anak, apabila disampaikan dengan metode yang dapat
membuat anak merasa nyaman, rileks, serta memupuk kepercayaan dirinya.
Salah
satu diantaranya, Guru bidang studi dapat mengajarkan Grammar kepada
anak-anak sambil bernyanyi. Tidak perlu nyanyian orang dewasa seperti
jastin dan kawan-kawannya itu, masih banyak lagu anak-anak yang singkat
sesuai dengan usia anak, memiliki arti yang indah, namun tidak diajarkan pada anak-anak.
Berapa
banyak anak usia SD di Sekolah umum yang mengenal dongeng anak-anak
seperti dongeng “Putri Salju”, menggunakan Bahasa Inggris? Atau berapa
banyak anak-anak yang hapal lagu anak-anak Berbahasa Inggris seperti
“Are you Sleeping”, “Twinkle-Twinkle Little Star”?. Bahkan popularitas
lagu-lagu tersebut dalam dunia anak masih terkalahkan dengan ayu
twink-twink.
Guru
bidang studi Bahasa Inggris juga dapat memadukan antara mengajarkan
anak bernyanyi dalam Bahasa Inggris, disertai semacam gerakan-gerakan
senam. Misalnya, anak diajarkan lagu “Head and Shoulders Knees and Toes
(Parts of Body)”, sambil menunjuk anggota badan yang dimaksud. Atau,
Guru dapat memadukan dengan Games-Games yang mendidik. Misalnya, siswa
dibagi beberapa kelompok, kemudian perwakilan tiap-tiap kelompok
menuliskan bentuk-bentuk Simple Present di papan tulis, dengan
disemangati oleh masing-masing anggota kelompok.
Pembelajaran
Bahasa Inggris untuk anak-anak usia SD, dapat pula dilaksanakan dengan
semacam metode bermain peran (role play), untuk melatih keberanian anak
mengucapkan kata-kata dalam Bahasa Inggris.
Tidak
harus menggunakan kostum dan perlengkapan-perlengkapan lain yang
mengharuskan orang tua siswa terbebani lagi untuk menyewa seluruh
perlengkapan tersebut. Guru dapat menugaskan siswa untuk menghapal
kalimat-kalimat pendek sesuai dengan perannya; sebagai cermin ajaib,
nenek sihir, dan peran-peran lainnya.
Siswa
yang berperan sebagai cermin ajaib, dapat membentangkan taplak meja
guru (misalnya) ketika berperan sebagai cermin ajaib. Sedangkan anak
lainnya secara bergantian berperan sebagai nenek sihir. Dan kemudian
berbicara kepada anak yang berperan sebagai cermin ajaib, dihalangi
dengan taplak meja guru.
Mungkin hanya kata-kata pendek yang baru dikuasai anak, “My dearest Magic Mirror, who is the most beautiful girl in the world?”,
tetapi tanpa disadari, anak diajarkan bukan saja cara mengucapkan dalam
Bahasa Inggris, tetapi mengenal dan mengimplementasikan langsung materi
Grammar; Degrees of Comparison.
Tentu
saja masih banyak lagi metode-metode lain yang lebih tepat untuk
diterapkan dalam pembelajaran Grammar Bahasa Inggris untuk anak usia SD.
Semua itu tergantung kreatifitas guru dalam menyampaikan materi. Untuk
mencapai hasil belajar yang berkualitas namun dialami dengan sukacita
oleh anak, tidaklah harus menggunakan media, sarana pembelajaran yang
mahal seperti laptop, LCD, ruangan ber AC, sebagaimana yang terdapat
pada sekolah-sekolah mahal.
Semoderen apapun Media Pembelajaran yang digunakan, tetaplah Guru yang menjadi Ruh Penyemangat.
Sementara Media yang digunakan hanyalah Penggembira, dalam proses
pembelajaran yang berlangsung. Pembelajaran yang terjadi tidak akan
memberikan nilai tambah dalam pembentukan pengalaman belajar anak, jika
Guru memutarkan CD pembelajaran Bahasa Inggris di kelas, memerintahkan
anak-anak kelas 5 SD untuk menyimak, sementara mister/misisnya
bernyaman-nyaman ria di kantin samping sekolah.
Ketika
proses pembelajaran yang dialami menyenangkan, maka anak akan selalu
merindukan pembelajaran Bahasa Inggris tersebut. Mengenangnya, dan
menjadikan motivasi untuk mempelajari materi Bahasa Inggris lebih
lanjut.
Bukan
hanya anak-anak di Sekolah Elite saja yang ingin didik, dihargai,
dihormati keberadaannya sebagai anak-anak. Semua anak di seluruh dunia
menginginkan diperlakukan dengan baik oleh siapapun. Apalagi oleh Guru.
Maka sayangilah anak didik, lemah lembutlah terhadap anak didik,
muliakan dan hormati anak didik, sebagaimana para Guru ingin anak-anak
kandungnya diperlakukan oleh orang lain, termasuk oleh Guru-Guru nya.
Dan
demikian terkesannya pengalaman pembelajaran Bahasa Inggris yang
dilalui seorang anak, sehingga tampak serius mengerjakan PR matematika
atau Bahasa Sunda yang dianggapnya sulit, tiada disadari sambil
bersenandung; “ Twinkle-twinkle
little star, how I wonder what you are. Up above that look so high.
Like a Diamond in the sky. Twinkle-twinkle little star, how I wonder
what you are”.Sumber: http://edukasi.kompasiana.com/2011/11/06/menyikapi-pembelajaran-bahasa-inggris-pada-anak-usia-sd
Tidak ada komentar:
Posting Komentar